KERAJINAN BAHAN LIMBAH
KERAS

Produk kerjinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras. Fungsi kerajinan bahan keras adalah sebagi benda pakai dan sebagai benda hias. Benda pakai adalah karya kerajinan yang diciptakan dengan mengutamakan fungsinya, sedangkan unsur keindahannya hanya sebagai unsur pendukung. Contohnya adalah : lemar, meja, kursi dan lain-lain
Sedangkan benda hias adalah karya kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau fungsi. Contohnya kalung, cincing, gelang, patung dan sebagainya.
Limbah keras adalah limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah
bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah.
Limbah umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domistik
yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya: cangkang kerang, tampurung kelapa,
sisik ikan, kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau pelat
dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang,
stereofoam dan lain-lain.
Limbah keras juga terbagi menjadi dua yaitu limbah keras organik dan
anorganik :
1. Limbah keras organik
adalah limbah yang berasal dari alam (tumbuhan dan hewan) bersifat keras,
padat, dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai dalam tanah.
2. Limbah keras anorganik
adalah jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit atau bahkan tidak
bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Contoh limbah keras anorganik
adalah plastik, pecahan keramik, pecahan kaca, dan baja.
Pengolahan limbah organik dan anorganik memiliki teknik yang berbeda.
Limbah organik biasanya didaur ulang menjadi pupuk tanaman sampai dengan bahan
bakar biogas. Sementara limbah keras yang ada di lingkungan masyarakat terlebih
dahulu dilakukan pengolahan melalui beberapa cara berikut :
1. Sanitasi (Sanitary
Landfill), yaitu suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi
yang baik.
2. Pembakaran (Incineration), sampah dibakar di
dalam alat insinerator. Hasil pembakarannya berupa gas dan residu
pembakaran.
3. Penghancuran (Pulverisation), penghancuran sampah
dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat
pengaduk sampah. Sampah-sampah tersebut langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan
kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.
Limbah keras yang
dapat didaur ulang yaitu tempurung kelapa, cangkang kerang, tulang belulang,
plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng.
A. KERAJINAN BAHAN LIMBAH
KERAS
Pengolahan limbah
keras maupun organik memiliki prinsip yang sama yaitu dengan sistem 3R yaitu reduce,
reuse, dan recycle. Upaya melakukan recycle (mendaur ulang
limbah keras menjadi karya kerajinan tangan) berarti sudah dapat mengatasi
masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan.
Reduce, reuse, dan recycle
dalam proses pembuatan produk kerajinan harus selalu dijalankan. Tindakan
dapat meminimalisir sampah yang dihasilkan dalam proses produksi
kerajinan.
Sebuah rancangan bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak
hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu
lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal tersebut agar desain lebih
dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan dalam masyarakat global
B. JENIS DAN KARAKTERISTIK
BAHAN LIMBAH KERAS
Limbah keras yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat
dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut :
1. Limbah keras Organik
Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang pejal, solid, kuat
dan tidak mudah berubah bentuk, berasal dari sumber daya alam daratan dan
lautan. Contohnya cangkang kerang laut, sisik ikan keras, tulang ikan, tulang hewan berkaki empat (sapi, kerbau, kambing), tempurung kelapa, dan potongan kayu.
2. Limbah keras Anorganik
Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang kuat dan tidak
mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi
tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran. Contohnya pelat-pelat
dari logam, pecah-pecahan keramik, pecahan kaca, wadah/botol plastik, dan
kaleng. Limbah keras dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Proses recycle yaitu mendaur ulang limbah keras menjadi karya kerajinan dapat membantu menyelesaikan masalah lingkungan tersebut.
