REFLEKSI PERJALANAN HIDUP SEORANG TRI
UTOMO DAN KELUARGA DALAM MENGARUNGI PERJALANAN HIDUP........
Selama perjalanan pulang dari Semarang menuju ke Salatiga, saya sedikit bercerita kepada penumpang yang ada di mobil ibu nyai. Berceritalah saya, bahwa setelah menikah, saya selama tiga tahun melajo dari Wonosobo - Salatiga. Pada setengah bulan menjelang puasa di tahun 2007 Masehi, tepatnya malam Nisfu Syakban, bakda Maghrib, setelah sholat Maghrib, saya menyisipkan doa, YA ALLAH MUGI-MUGI KULA SAGET KEMPAL KALIYAN ANAK BOJO. Alhamdulillah satu bulan kemudian, tepatnya pertengahan bulan puasa 2007 saya dapat berkumpul dengan anak dan istri meskipun di "rumah dinas" yang kecil yang sebenarnyanya adalah dua buah ruang yang kemudian di sekat-sekat. Itu sudah lebih dari cukup buat kami.....
Setahun berikutnya.....
Juga di malam Nisfu Syakban, juga setelah shalat Maghrib, saya selipkan juga doa,yaitu YA ALLAH MUGI-MUGI KULA SAGET NDAMELKE IYUB-IYUB KAGEM KELUARGA KULA.... MBOTEN NUNUT WONTEN "RUMAH DINAS" MALIH......
Alhamdulillah..... Pertengahan bulan puasa 2008. saya dipanggil pimpinan saya. Pada intinya pimpinan mengatakan kepada saya, SAYA HARUS PINDAH DARI RUMAH DINAS SEBELUM LEBARAN....
Saya kaget, saya marah, saya bingung.... Saya yang baru merasakan nikmatnya menjadi satu dengan keluarga, ternyata saya harus mikir lagi untuk pindah lagi. Saat itu saya berpikir, saya akan cari kontrakan, tapi saya tidak mau kalau setiap tahun saya harus pindah, usung-usung perabotan lagi. Akhirnya saya matur
kepada pimpinan, Pak, saya minta waktu satu bulan, Insya Allah setelah Lebaran saya akan membangun rumah di atas tanah saya.
Alhamdulillah, satu minggu setelah lebaran, tukang-tukang datang untuk mulai pembangunan rumah yang sebenarnya tidak pernah terbayangkan.... Dan tepat lebih kurang satu bulan, selesai. Tetapi selesai bukan dalam arti pembangunan selesai dan siap ditempati, tetapi seleseai DANA nya..... Tetapi meskipun selesai dananya, tetapi secara keseluruhan sudah 75 % selesai, tinggal finishing saja.
Sampai akhirnya setelah masa 3 bulan setelah lebaran, baru saya kembalikan kunci "Rumah Dinas" tersebut kepada Pimpinan. Pada waktu mengembalikan saya juga matur kepada pimpinan :
Pak, pada waktu saya mendengar saya harus pindah dari rumah dinas, saya marah, saya bingung, semua perasaan bercampur. Tetapi setelah pondasi terpasang, batu bata berdiri, dan atap sudah menutupi, rasa marah tersebut menjadi rasa syukur.... Matur nuwun sanget pak.... Kalau saya tidak "diusir" dari rumah dinas ini, belum tentu sampai sekarang saya memiliki rumah sendiri.

Pelajaran yang saya ambil dari apa yang saya alami adalah : tidak selamanya doa-doa kita dikabulkan oleh Allah SWT sesuai dengan harapan kita, manis, dan enak. Ada kalanya doa kita dikabulkan melalui jalan yang berliku terlebih dahulu, berkelok, harus ada tangis dan air mata terlebih dahulu, tetapi INDAH PADA AKHIRNYA..... AMIIINNN.....
Terima Kasih kami sekeluarga ucapkan kepada :
- Allah SWT yang telah memberikan rahmat, kasih sayang dan segalanya kepada kami sekeluarga
- Bapak Ibu kami.... terima kasih atas segala doa, kasih sayang dan bantuan kepada kami, sehingga kami menjadi seperti ini. Maaf kami belum bisa membahagiakan kalian semua. Kami hanya berdoa, mudah-mudahan bapak dan ibu selalu diberikan umur yang panjang dan barokah, kesehatan dan rejeki yang berlimpah.... Amiinn
- Bapak Purwadi Antoro, S.Pd. atas lecutan semangatnya, sehingga kami dapat seperti ini.... Kami berdoa, semoga Bapak sekeluarga selalu diberikan kesehatan, umur yang panjang dan barokah. Dan mudah-mudahan Ibu Purwadi Antoro, mendapatkan tempat yang sebaik-baiknya di sisi Allah SWT, diampuni semua kesalahannya, dan diterima amal ibadahnya... Amiin..
- Dan tak lupa seluruh teman-teman di SMP Negeri 2 Salatiga, yang telah membantu, baik semangat, doa maupun materiil, sehingga kami sekeluarga tetap menjadi satu....
- Dan tak lupa, kami ucapkan terima kasih kepada Pak Hendro.Terima kasih pak atas pengertian dan kesabarannya.....